Buat WiseSob yang sering dengar istilah Telnet tapi belum benar-benar tahu apa itu, tenang — kita bahas dari awal sampai tuntas. Telnet adalah salah satu protokol komunikasi paling tua di dunia jaringan komputer. Walau sekarang sudah jarang dipakai, pemahamannya masih penting banget karena dari sinilah konsep koneksi jarak jauh di dunia IT berawal.

Pengertian Telnet

Telnet berasal dari singkatan “Telecommunication Network”. Ia adalah protokol jaringan yang memungkinkan seseorang mengakses komputer lain dari jarak jauh menggunakan baris perintah (command line). Jadi, lewat Telnet, kamu bisa masuk ke sistem lain seolah-olah kamu lagi duduk di depan komputer tersebut, padahal kamu sedang terhubung lewat jaringan — dulu umumnya lewat LAN atau internet awal.

Telnet beroperasi menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dan secara default berjalan di port 23. Saat digunakan, protokol ini membuka sesi komunikasi interaktif antara klien (komputer kamu) dan server (komputer yang dituju). Biasanya admin sistem memakainya untuk mengelola server, router, atau perangkat jaringan dari jarak jauh.

Sejarah Singkat Telnet

Telnet pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1969, pada masa awal munculnya ARPANET, jaringan pendahulu internet. Tujuannya sederhana: memberi cara untuk mengakses komputer lain di jaringan secara langsung. Zaman itu, belum ada antarmuka grafis seperti sekarang. Semua interaksi dilakukan lewat teks di terminal.

Bayangkan, pada masa itu admin harus mengelola komputer besar (mainframe) yang bisa diakses banyak pengguna. Dengan Telnet, mereka cukup mengetik perintah untuk login, mengatur file, atau menjalankan program tanpa harus berada di ruang server.

Cara Kerja Telnet

Secara sederhana, Telnet bekerja dengan model client-server. Komputer klien menjalankan program Telnet untuk membuka koneksi ke server Telnet di sisi lain. Begitu koneksi terbentuk, klien bisa mengirim perintah teks ke server, dan server akan merespons sesuai instruksi tersebut.

Langkah-langkah dasarnya seperti ini:

  1. Klien Telnet mengetik perintah koneksi, misalnya telnet 192.168.1.1 atau telnet domain.com 23.
  2. Server Telnet menerima koneksi dan meminta login (username dan password).
  3. Setelah login berhasil, klien bisa menjalankan perintah seperti mengedit file konfigurasi, memantau proses, atau mengecek status jaringan.
  4. Semua interaksi dilakukan berbasis teks; tidak ada tampilan grafis seperti di SSH modern.

Namun, ada satu hal penting yang jadi kelemahan Telnet — semua data, termasuk username dan password, dikirim dalam bentuk plain text. Artinya, siapa pun yang bisa menyadap jaringan bisa membaca isinya dengan mudah. Inilah alasan utama kenapa Telnet perlahan ditinggalkan.

Fungsi dan Kegunaan Telnet

Walau sudah tua, Telnet punya banyak peran penting pada masanya. Bahkan sampai sekarang, masih ada beberapa fungsi yang relevan untuk tujuan tertentu. Berikut beberapa di antaranya:

Perintah Dasar Telnet

Kalau kamu ingin mencoba, berikut beberapa perintah dasar Telnet yang umum digunakan:

Perintah Fungsi
open [host] [port] Membuka koneksi ke host dan port tertentu.
close Menutup koneksi Telnet saat ini.
status Menampilkan status koneksi aktif.
quit Keluar dari aplikasi Telnet.

Walaupun tampak sederhana, kombinasi perintah-perintah ini cukup untuk melakukan banyak hal di lingkungan server berbasis teks.

Kelebihan Telnet

Walau sudah dianggap usang, ada alasan kenapa Telnet bertahan cukup lama. Beberapa keunggulannya antara lain:

Kekurangan Telnet

Namun di sisi lain, Telnet juga punya kelemahan besar yang membuatnya tidak lagi direkomendasikan untuk lingkungan produksi modern:

Karena alasan ini, protokol modern seperti SSH (Secure Shell) akhirnya menggantikan Telnet untuk kebutuhan administrasi jarak jauh.

Perbandingan Telnet vs SSH

Untuk memperjelas perbedaan keduanya, lihat tabel di bawah ini:

Aspek Telnet SSH
Port Default 23 22
Enkripsi Tidak ada (plain text) Ada (secure dengan RSA/DSA)
Autentikasi Username & password biasa Public/private key & password
Keamanan Rendah Tinggi
Kegunaan saat ini Testing & lab jaringan Administrasi server modern

Contoh Penggunaan Telnet

Untuk memahami fungsinya, coba skenario sederhana. Misal kamu ingin mengecek apakah port SMTP (email) di server kamu terbuka. Kamu bisa mengetik di command prompt:

telnet mail.domainkamu.com 25

Kalau muncul respon seperti 220 mail.domainkamu.com ESMTP Postfix, artinya koneksi ke port 25 terbuka dan server SMTP aktif. Tapi kalau muncul pesan “Could not open connection”, berarti port tersebut tertutup atau firewall memblokirnya.

Selain itu, Telnet juga kadang dipakai untuk mengakses perangkat jaringan seperti switch dan router Cisco. Misalnya:

telnet 192.168.1.1

Kemudian login dengan username dan password admin untuk mengatur konfigurasi perangkat.

Keamanan Telnet dan Risiko yang Perlu Diketahui

Telnet benar-benar tidak aman di jaringan modern. Karena semua komunikasi dikirim dalam teks biasa, data login bisa dicuri dengan mudah menggunakan tools seperti Wireshark. Bayangkan kalau kamu login ke server penting di kantor menggunakan Wi-Fi publik, risikonya besar sekali.

Selain penyadapan, ada juga risiko brute-force attack dan session hijacking karena Telnet tidak punya sistem enkripsi. Itu sebabnya semua organisasi besar sudah menonaktifkan Telnet di sistem produksi mereka.

Kapan Telnet Masih Boleh Dipakai?

Walau sudah digantikan SSH, Telnet masih punya tempat di beberapa situasi, misalnya:

Namun penggunaannya tetap harus hati-hati. Pastikan jaringan tertutup dan tidak membawa data sensitif.

Cara Mengaktifkan Telnet di Windows

Secara default, Windows modern menonaktifkan Telnet. Tapi kamu bisa mengaktifkannya dengan langkah berikut:

  1. Buka Control Panel → Programs → Turn Windows features on or off.
  2. Centang Telnet Client lalu klik OK.
  3. Buka Command Prompt dan ketik telnet untuk memastikan sudah aktif.

Cara Menggunakan Telnet di Linux/Mac

Di Linux dan macOS, Telnet bisa dipasang lewat package manager. Misalnya:

sudo apt install telnet   # untuk Ubuntu/Debian
brew install telnet       # untuk macOS (Homebrew)

Setelah itu, kamu bisa langsung gunakan seperti contoh sebelumnya.

Kesimpulan

Telnet adalah protokol komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengakses perangkat atau server dari jarak jauh lewat terminal teks. Walau sekarang sudah tergeser oleh SSH karena alasan keamanan, Telnet tetap punya nilai historis dan edukatif yang besar. Ia menjadi pondasi bagi teknologi remote access yang kita kenal sekarang.

Bagi WiseSob yang bekerja di bidang IT, memahami Telnet tetap penting — bukan untuk dipakai dalam produksi, tapi untuk mengerti akar konsep bagaimana komputer bisa “berbicara” satu sama lain melalui jaringan. Dari Telnet-lah, dunia administrasi jarak jauh lahir dan berkembang hingga sekarang.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rafi Candra

Web Developer | SEO | Digital Marketer

Outline