Kalau WiseSob sering membaca artikel marketing atau membuat website, pasti pernah mendengar istilah CTA. Meski terlihat sederhana, Call to Action atau CTA adalah elemen penting yang bisa menentukan apakah pengunjung akan bertindak — atau hanya lewat begitu saja. Yuk, kita bahas tuntas apa itu CTA dan kenapa fungsinya begitu vital dalam dunia digital marketing!

Apa Itu CTA (Call to Action)?

CTA atau Call to Action adalah ajakan langsung kepada audiens untuk melakukan tindakan tertentu. Dalam konteks digital, CTA biasanya berbentuk tombol, teks, atau tautan yang mengarahkan pengunjung melakukan sesuatu — seperti membeli produk, mengisi formulir, atau menghubungi tim penjualan.

Contohnya sederhana:

Walau terlihat sepele, kalimat-kalimat ini adalah bagian dari strategi konversi yang sangat serius. CTA membantu mengubah visitor menjadi lead, dan lead menjadi pelanggan.

Tujuan dan Fungsi CTA dalam Digital Marketing

CTA berperan sebagai “jembatan” antara konten dan aksi nyata dari pengunjung. Tanpa CTA, pengunjung bisa saja menikmati konten tapi tidak tahu apa langkah selanjutnya. Fungsi utama CTA antara lain:

Menurut laporan HubSpot, CTA dengan desain dan teks yang jelas dapat meningkatkan konversi hingga 121%. Artinya, ajakan sederhana seperti “Coba Gratis Sekarang” bisa memiliki dampak besar bila ditempatkan dengan strategi yang tepat.

Jenis-Jenis CTA yang Umum Digunakan

Ada banyak jenis CTA tergantung pada tujuan dan konteksnya. Berikut beberapa contoh paling umum yang digunakan dalam dunia digital:

1. Lead Generation CTA

Digunakan untuk mengumpulkan data calon pelanggan. Biasanya muncul di artikel blog atau landing page dengan ajakan seperti:

2. Click-Through CTA

Bertujuan membawa pengunjung ke halaman lain, misalnya ke halaman produk atau form pendaftaran.

3. CTA untuk Penjualan

Jenis ini paling langsung dan berorientasi hasil. Biasanya berbentuk tombol besar seperti “Beli Sekarang” atau “Tambahkan ke Keranjang”. E-commerce seperti Tokopedia dan Shopee sangat mengandalkan CTA ini untuk memandu pengguna bertransaksi.

4. Social Sharing CTA

Mendorong pengguna membagikan konten ke media sosial mereka. Biasanya muncul setelah artikel atau video.

5. Exit Intent CTA

Muncul saat pengunjung hendak menutup halaman. Fungsinya mencegah mereka pergi tanpa interaksi lebih lanjut, misalnya dengan menawarkan diskon atau langganan email.

Contoh CTA yang Efektif di Website

CTA yang baik tidak hanya soal teksnya, tapi juga penempatan, warna, dan konteksnya. Beberapa contoh penerapan CTA efektif di website antara lain:

Riset dari WordStream menunjukkan bahwa CTA dengan warna kontras yang menonjol dari latar belakang bisa meningkatkan klik hingga 21%. Jadi, jangan abaikan desain visualnya.

Elemen Penting Dalam Membuat CTA

Ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan agar CTA bekerja secara optimal:

  1. Kejelasan Pesan: Gunakan kata yang langsung ke inti, seperti “Mulai Sekarang”, “Daftar Gratis”, atau “Hubungi Kami”.
  2. Desain Menarik: Gunakan warna kontras, ukuran tombol ideal, dan ruang putih yang cukup agar CTA mudah terlihat.
  3. Penempatan Strategis: Letakkan di area yang sering dilihat pengguna — atas halaman, tengah artikel, atau akhir konten.
  4. Urgensi: Tambahkan elemen waktu seperti “Promo Berakhir Hari Ini!” untuk mendorong tindakan cepat.
  5. Relevansi: Pastikan CTA sesuai konteks konten dan kebutuhan audiens.

Misalnya, CTA “Pelajari Lebih Lanjut” cocok untuk artikel edukatif, sedangkan “Pesan Sekarang” lebih tepat di halaman penjualan.

Kesalahan Umum dalam Membuat CTA

Banyak marketer gagal memaksimalkan CTA karena beberapa kesalahan klasik seperti:

Menurut analisis dari Crazy Egg, satu halaman sebaiknya hanya fokus pada satu atau dua CTA utama untuk menjaga arah interaksi pengguna tetap jelas.

Contoh Strategi CTA yang Efektif

Untuk memberi gambaran lebih nyata, berikut beberapa strategi CTA yang terbukti meningkatkan interaksi:

  1. Gunakan Kata Kerja Aktif: Misalnya “Temukan Solusinya” atau “Lihat Demo Sekarang”.
  2. Personalisasi CTA: Ganti “Daftar Sekarang” menjadi “Daftar dan Mulai Belajar Gratis”. Lebih spesifik, lebih menarik.
  3. Tes A/B: Uji dua versi CTA untuk melihat mana yang paling efektif.
  4. Gunakan Microcopy: Tambahkan teks kecil di bawah CTA seperti “Tanpa Biaya Tambahan”.

Di WiseWebster sendiri, kami sering menerapkan prinsip ini untuk meningkatkan konversi di website klien. Misalnya dengan membuat CTA yang disesuaikan dengan gaya bahasa target audiens agar terasa lebih personal dan natural.

CTA dan Psikologi Pengguna

CTA yang efektif memanfaatkan aspek psikologi manusia. Prinsip-prinsip seperti kelangkaan (“Hanya untuk 50 pendaftar pertama”) dan keingintahuan (“Lihat bagaimana caranya”) terbukti bisa mendorong tindakan cepat.

Selain itu, penggunaan kata seperti “Gratis”, “Cepat”, atau “Langsung” juga memberikan dorongan emosional yang positif. Semakin mudah dipahami, semakin besar peluang CTA diklik.

Membuat CTA yang Tepat untuk Setiap Platform

CTA untuk website berbeda dengan CTA di media sosial atau email marketing. Berikut perbandingannya:

Platform Contoh CTA Tujuan
Website “Hubungi Kami Sekarang” Mengonversi pengunjung menjadi pelanggan
Email Marketing “Buka Penawaran Eksklusif Ini” Meningkatkan klik dan engagement
Instagram “Swipe Up untuk Lihat Produk” Mendorong traffic ke landing page
WhatsApp “Klik untuk Chat Sekarang” Meningkatkan interaksi langsung dengan pelanggan

Kesimpulan

CTA adalah elemen vital dalam digital marketing yang mendorong pengunjung untuk bertindak. Dengan kalimat yang tepat, desain menarik, dan penempatan strategis, CTA dapat meningkatkan konversi secara signifikan. Jadi, jangan anggap remeh satu tombol kecil — karena di baliknya ada peluang besar untuk pertumbuhan bisnis WiseSob!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rafi Candra

Web Developer | SEO | Digital Marketer

Outline