Kalau kamu sering berurusan dengan jaringan, server, atau domain, pasti pernah dengar perintah nslookup. Ini salah satu tool paling dasar tapi juga paling berguna untuk mengecek DNS — sistem yang menerjemahkan nama domain seperti staging.wisewebster.com jadi alamat IP yang bisa dibaca komputer. Walau terlihat sederhana, nslookup bisa mengungkap banyak hal soal kesehatan dan konfigurasi domain. Mari kita bahas lengkap mulai dari fungsi, cara kerja, contoh penggunaan, hingga tips pemecahan masalahnya.
Apa Itu nslookup?
Singkatnya, nslookup adalah singkatan dari Name Server Lookup. Tool ini digunakan untuk melakukan query ke DNS server, guna mengetahui informasi tentang suatu domain, misalnya alamat IP, record MX (mail exchange), CNAME, TXT, atau NS (name server). Tool ini sudah tersedia di hampir semua sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux.
Jadi kalau kamu pernah ingin tahu “alamat IP dari google.com apa sih?” atau “server email domain ini di mana?”, cukup gunakan nslookup lewat Command Prompt atau Terminal.
Cara Kerja nslookup
Saat kamu mengetik perintah nslookup domain.com, komputer akan mengirim permintaan ke DNS resolver (biasanya milik ISP atau server DNS publik seperti Google 8.8.8.8). Resolver ini kemudian mencari jawaban dari cache-nya atau meneruskan permintaan ke root server dan authoritative server hingga mendapat hasil akhir. Hasil tersebut kemudian dikembalikan ke kamu dalam bentuk alamat IP atau informasi DNS lainnya.
Prosesnya terjadi sangat cepat — dalam hitungan milidetik — tapi di balik itu ada rantai komunikasi kompleks yang membuat internet bisa bekerja seperti sekarang.
Fungsi dan Kegunaan nslookup
Tool ini sering digunakan oleh admin jaringan, developer, atau siapa pun yang butuh mendiagnosis masalah DNS. Berikut beberapa fungsi utama nslookup yang paling sering dipakai:
- Mengecek alamat IP dari domain – Misalnya kamu ingin tahu server di balik staging.wisewebster.com.
- Melihat record DNS lain – Termasuk record MX (email server), TXT (verifikasi domain), dan CNAME (alias domain).
- Memastikan propagasi DNS – Setelah mengubah DNS, kamu bisa tes apakah domain sudah mengarah ke IP baru.
- Mendeteksi kesalahan DNS – Seperti domain tidak ter-resolve, atau salah konfigurasi MX record.
- Mengetahui authoritative name server – Berguna saat melakukan troubleshooting atau audit DNS.
Cara Menggunakan nslookup di Windows
Untuk pengguna Windows, nslookup bisa dijalankan langsung lewat Command Prompt. Berikut langkah-langkahnya:
- Buka CMD (tekan Windows + R, ketik
cmd, lalu Enter). - Ketik perintah dasar berikut:
nslookup domain.com - Kamu akan melihat hasil seperti ini:
Server: dns.google Address: 8.8.8.8 Non-authoritative answer: Name: domain.com Address: 192.0.2.1
“Server” menunjukkan DNS resolver yang kamu gunakan, dan “Address” adalah IP yang dikembalikan untuk domain tersebut.
nslookup di macOS dan Linux
Di macOS atau Linux, caranya hampir sama, hanya saja lewat Terminal. Buka terminal dan ketik:
nslookup domain.com
Kamu bisa menambahkan parameter untuk query tertentu, misalnya:
nslookup -type=MX domain.com→ menampilkan mail server.nslookup -type=TXT domain.com→ melihat record TXT seperti SPF, DKIM, atau verifikasi Google.nslookup -type=NS domain.com→ menampilkan daftar name server yang aktif.
Contoh Penggunaan nslookup di Dunia Nyata
Berikut beberapa contoh nyata penggunaan nslookup untuk kasus sehari-hari:
1. Mengecek arah domain
Misalnya kamu ingin tahu ke mana domain example.com diarahkan. Ketik:
nslookup example.com
Kalau hasil IP-nya tidak sesuai dengan server kamu, berarti DNS-nya belum terupdate atau ada kesalahan konfigurasi.
2. Memeriksa pengaturan email domain
Untuk mengetahui ke mana email dikirimkan, gunakan:
nslookup -type=MX example.com
Hasilnya akan menunjukkan mail exchanger seperti mail.protection.outlook.com atau server lain yang dipakai. Ini berguna banget saat migrasi email.
3. Melihat record TXT untuk verifikasi
Banyak layanan seperti Google Workspace atau Cloudflare yang meminta kamu menambahkan record TXT ke DNS untuk verifikasi. Kamu bisa memastikan apakah record itu sudah muncul:
nslookup -type=TXT example.com
Kalau hasilnya belum muncul, berarti perubahan DNS belum tersebar (belum propagasi).
4. Memeriksa propagasi DNS
Setelah ganti IP server atau pindah hosting, DNS butuh waktu untuk menyebar (biasanya 24–48 jam). Gunakan nslookup untuk mengecek dari berbagai DNS server publik seperti:
nslookup domain.com 8.8.8.8(Google DNS)nslookup domain.com 1.1.1.1(Cloudflare DNS)nslookup domain.com 9.9.9.9(Quad9 DNS)
Kalau hasilnya sudah mengarah ke IP baru di semua DNS publik, berarti propagasi selesai.
Mode Interaktif di nslookup
Selain mode satu baris, nslookup juga punya mode interaktif. Kamu cukup ketik:
nslookup
Lalu masukkan perintah di dalamnya, misalnya:
> set type=MX
> example.com
Ini berguna untuk melakukan banyak query sekaligus tanpa harus mengetik “nslookup” berulang kali.
Masalah Umum Saat Menggunakan nslookup
Beberapa masalah DNS bisa terdeteksi dengan cepat lewat nslookup. Misalnya:
- Request timed out – Server DNS tidak merespons, mungkin karena koneksi atau firewall.
- Non-authoritative answer – Jawaban berasal dari cache resolver, bukan dari server asli domain.
- Server can’t find domain – Biasanya karena domain belum terdaftar atau salah ketik.
- Hasil berbeda di tiap lokasi – Artinya propagasi DNS belum merata.
Alternatif dan Tool Tambahan Selain nslookup
Walau nslookup masih populer, ada tool modern lain yang sering digunakan:
- dig – (Domain Information Groper) punya output lebih lengkap dan fleksibel. Contoh:
dig example.com ANY. - host – tool sederhana di Linux/macOS untuk query DNS cepat.
- Online checker seperti DNSChecker – menampilkan hasil dari berbagai lokasi global.
Tips Praktis Saat Menggunakan nslookup
- Gunakan server DNS publik (Google/Cloudflare) kalau ingin hasil akurat dan cepat.
- Tambahkan
-debuguntuk melihat detail query dan waktu respon. - Jika sedang audit domain, simpan output ke file dengan
> hasil.txtagar bisa dibandingkan nanti. - Perhatikan TTL (Time To Live) — nilai ini menunjukkan berapa lama cache DNS disimpan sebelum diperbarui.
Perbedaan nslookup, dig, dan ping
Banyak orang baru kadang bingung antara nslookup, dig, dan ping. Perbedaannya begini:
- nslookup – mengecek informasi DNS (alamat IP, MX, NS, dll).
- dig – versi lebih advanced dengan lebih banyak opsi dan format hasil yang bisa dikustom.
- ping – menguji konektivitas jaringan ke IP yang sudah diketahui, bukan ke DNS.
Kesimpulan
nslookup adalah tool dasar tapi sangat penting untuk siapa pun yang berurusan dengan jaringan dan domain. Dengan perintah sederhana, kamu bisa mengecek apakah DNS bekerja dengan benar, memastikan arah domain, memverifikasi email, hingga mendiagnosis masalah propagasi. Walau sudah ada tool modern seperti dig atau layanan web checker, nslookup tetap relevan karena cepat, ringan, dan sudah terpasang di hampir semua sistem operasi. Bagi admin jaringan atau web developer, memahami nslookup sama pentingnya dengan memahami peta jaringan itu sendiri.