Pernah lihat iklan di Google paling atas dan bertanya-tanya kenapa muncul terus? Itu namanya PPC. Yuk, WiseSob kita bahas apa itu PPC dan kenapa strategi ini bisa efektif banget!
PPC Adalah?
PPC adalah singkatan dari Pay-Per-Click, yaitu model iklan digital di mana pengiklan hanya membayar ketika seseorang benar-benar mengklik iklan mereka. Artinya, kamu tidak membayar berdasarkan jumlah tampilan iklan (impression), tapi berdasarkan jumlah klik aktual yang membawa pengguna ke situs atau landing page milikmu.
Model ini sangat populer di berbagai platform iklan digital, seperti:
- Google Ads – PPC paling umum, terutama untuk iklan di hasil pencarian
- Facebook & Instagram Ads – PPC berbasis feed media sosial
- LinkedIn & Twitter Ads – Digunakan untuk audiens profesional
Sederhananya, PPC adalah cara cepat dan terukur untuk mendapatkan traffic ke situs tanpa harus menunggu hasil dari SEO organik yang biasanya butuh waktu lebih lama.
Cara Kerja Iklan PPC
Berikut alur dasar cara kerja iklan PPC:
- Pengiklan menentukan keyword: Misalnya “jasa bikin website murah”.
- Pengiklan memasang bid (tawaran): Berapa banyak yang bersedia dibayar per klik (misal Rp3.000/klik).
- Platform menilai kualitas iklan: Sistem seperti Google juga menilai relevansi, kualitas halaman, dan CTR historis.
- Iklan ditampilkan: Jika kombinasi bid dan kualitas tinggi, iklan akan muncul di posisi atas hasil pencarian atau halaman web.
- Bayar jika diklik: Kamu hanya membayar jika pengguna benar-benar mengklik iklan tersebut.
Inilah mengapa PPC disebut sebagai metode iklan yang efisien dan transparan. Kamu hanya membayar untuk hasil nyata: klik!
Jenis-Jenis Iklan PPC

Ada banyak bentuk iklan PPC yang bisa kamu manfaatkan sesuai jenis produk, target pasar, dan format konten:
- Search Ads: Muncul di hasil pencarian Google atau Bing. Paling cocok untuk menangkap pengguna dengan intent tinggi (misal: “beli sepatu running”).
- Display Ads: Iklan banner grafis yang muncul di situs-situs partner Google. Cocok untuk meningkatkan brand awareness.
- Social Media Ads: Seperti Facebook, Instagram, dan TikTok Ads. Bisa sangat visual dan emosional.
- Shopping Ads: Menampilkan produk lengkap dengan harga, foto, dan review langsung di hasil pencarian Google Shopping.
- Video Ads: Iklan di YouTube yang tampil sebelum atau saat video diputar.
Masing-masing jenis punya keunggulan tersendiri, dan sering kali strategi terbaik melibatkan kombinasi beberapa jenis sekaligus.
Kelebihan PPC untuk Bisnis
Kenapa banyak bisnis, dari UMKM sampai perusahaan besar, menggunakan PPC? Ini beberapa keunggulannya:
- Hasil cepat dan terukur: Tidak seperti SEO yang butuh waktu, PPC bisa langsung tampil di hasil pencarian dan memberikan traffic di hari yang sama.
- Biaya fleksibel: Bisa mulai dari budget kecil, misalnya Rp50.000/hari, dan ditingkatkan seiring hasil.
- Target audiens presisi: Bisa menargetkan berdasarkan usia, minat, lokasi, jam tayang, dan bahkan perangkat.
- Cocok untuk A/B testing: Bisa menguji iklan A vs. B dan memilih mana yang paling efektif.
PPC sangat ideal untuk produk baru, promosi terbatas waktu, atau saat kamu ingin segera muncul di hadapan calon pelanggan.
Kekurangan dan Risiko Iklan PPC
Meskipun powerful, PPC juga punya tantangan yang wajib dipahami:
- Biaya bisa cepat membengkak: Tanpa kontrol, kamu bisa habis dana untuk klik yang tidak konversi.
- Persaingan tinggi: Keyword populer seperti “asuransi” atau “hotel murah” bisa sangat mahal per klik.
- Membutuhkan optimasi terus-menerus: Mulai dari testing keyword, revisi copy iklan, sampai update landing page.
- Bergantung pada platform: Perubahan algoritma atau kebijakan Google/Facebook bisa mempengaruhi performa kampanye.
Solusinya? Rutin analisis data dan optimasi kampanye. Jangan asal pasang iklan lalu ditinggal.
Contoh Penggunaan PPC dalam Strategi Marketing
PPC bukan hanya untuk perusahaan besar. Ini beberapa contoh strategi PPC yang bisa diadopsi oleh siapa saja:
- Peluncuran produk baru: Gunakan PPC untuk memperkenalkan produk dan mendapatkan review awal.
- Promosi musiman: Seperti diskon Ramadan, Harbolnas, atau promo akhir tahun.
- Boost traffic website baru: Bantu situs baru mendapatkan trafik sebelum SEO organik jalan.
- Remarketing: Menargetkan ulang orang yang pernah membuka produk tapi belum beli.
Contoh: Toko kue rumahan bisa menjalankan iklan PPC saat menjelang lebaran dengan keyword “parcel kue kering Jakarta” untuk mendapatkan pesanan cepat.
Platform Populer yang Menyediakan PPC
- Google Ads: Rajanya PPC. Cocok untuk search, display, shopping, dan YouTube Ads.
- Meta Ads (Facebook & Instagram): Sangat cocok untuk targeting berdasarkan minat, lokasi, dan demografi.
- TikTok Ads: Cocok untuk konten visual kreatif dan Gen Z audience.
- Microsoft Ads: Alternatif Google untuk Bing search. Bersaing rendah dan lebih murah untuk beberapa keyword.
- LinkedIn Ads: Ideal untuk B2B marketing, targeting berdasarkan jabatan dan industri.
Pilih platform berdasarkan jenis produk, audiens target, dan gaya komunikasi merek kamu.
Tips Sukses Menjalankan Kampanye PPC
Agar kampanye PPC kamu sukses dan tidak boncos, berikut tips dari kami:
- Lakukan riset keyword mendalam: Gunakan Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau Ahrefs.
- Buat landing page yang sesuai: Jangan bawa klik ke homepage umum. Buat halaman khusus yang langsung menjawab intent.
- Gunakan ekstensi iklan: Tambahkan sitelinks, callout, atau promo agar iklan tampil lebih besar dan menarik.
- Uji banyak versi: Uji variasi judul, deskripsi, gambar, bahkan CTA.
- Evaluasi secara rutin: Cek CTR, konversi, CPC, dan ROAS secara mingguan atau harian.
Jangan lupa juga gunakan conversion tracking dan hubungkan ke Google Analytics untuk pelacakan yang lebih detail.
Kesimpulan
PPC adalah strategi iklan digital yang sangat fleksibel dan terukur. Dengan biaya yang bisa disesuaikan dan hasil yang cepat terlihat, WiseSob bisa memanfaatkannya untuk mendorong traffic, konversi, dan brand awareness—selama dijalankan dengan strategi yang tepat.